Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Sejarah Garut

Gambar
Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibukotanya dipindahkan ke Garut kini karena seringkali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibukota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. Bupati Adiwijaya (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibukota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Ci Manuk . Tempat tersebut berjarak ± 17 km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia kakarut (bahasa sunda: tergores) belukar. Orang Belanda yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya gagarut . Pada awalnya, nama kabupaten yang ibukotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan

PERJALANAN SIANAK GARSEL

Gambar
 Garsel januari 2013 memandang luasnya samudra hindia dalam kegelapan menapaki luka sayatan detik waktumu hilang tak berbalas garut selatan napak tilas perjalanan menyeka sisa pendidikan penuh keterbatasan menerjang ombak memukul badai semua tak pernah diinginkan kupu-kupu indah terbang aku termenung diantara pegunungan rimba jauh dimata dekat  mimpi akan harapan sianak Garut Selatan berkelahi waktu memakan asam keringat kehidupan bukan keadaan melaikan keinginan Tuhan kan Mendekapmu dalam kedinginan berjalan tertatih-tatih berlari merintih membawa mimpi yakin nanti kalian berseri

GERAKAN LITERASI

Gambar
januari 2014  editing 24 September 2017  GERAKAN LITERASI semua tumpah dalam robekan kertas mengenagmu dalam kepahitan jalanan terjal janji tandang untuk menang melemparkan satu keyakinan pantaskan jiwa untuk berbagi semua bisa membaca Sungai bukanlah penghalang literasi harus berjalan perlahan memaknai kata-kata yang dieja bintang kan ada kala pagi indonesia membumi dalam dunia bersama pejuang-pejuang literasi

PENGHIANATAN PERASAAN

SABTU, 26 SEPTEMBER 2012 DI edit ulang 25 September 2017 PENGHIANATAN PERASAAN Dia Satu bintang Yang Ada Dilangitku tulus dan indah ku beri warna arti, rasa, dan cinta tertumpah takan melepaskan cinta sejatiku takan pergi lari cukup buktiku pada suara angin rela hati memberi tanpa meminta  engkau menari dalam mata batinku selalu menyimpan putih dalam ingatan Dia ku bangga menemukan mata hatimu aku memilih berjalan sendiri ketika tuhan beri jawaban Dia kita bersedih bersama membunuh rasa dalam terang mendapati bintang  menembus sisa perjuangan Dia adalah bagian retak jantung pergi tanpa ada sobekan kertas dulu, aku berucap engkau Bidadari gerak bahasamu bertepi aku melangkah berjauhan  melumpuhkan perasaan yang ada